Official Website SMKN 1 BLITAR | NPSN: 20535097 | Email: info@smkn1blitar.sch.id | Telp./Fax: 0342 801947

Facebook
Instagram
Youtube

Detail Berita

Informasi
Dec 2220

Samsul Huda, Lulusan SMKN 1 Blitar Jurusan Teknik Audio Video (TAV) Raih Asisten Profesor di Jepang

SMKN 1 BLITAR - Admin



Jakarta, Ditjen Vokasi – Siapa bilang lulusan SMK memiliki kans yang kecil melanjutkan ke perguruan tinggi? Samsul Huda, lulusan Jurusan Teknik Audio Video (TAV), SMK Negeri 1 Blitar, Jawa Timur tahun 2010 berhasil mematahkan anggapan itu. Setelah lulus SMK, Samsul melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, tepatnya di D-4 Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Tak hanya itu, kini gelar doktoral pun Samsul raih.

 

“Usaha belajar, bekerja keras itu penting. Hasilnya akan lebih powerful dengan restu dan doa orang tua,” ungkap Samsul.

 

Selama mengenyam pendidikan di SMK, prestasi yang diraih Samsul boleh dibilang kinclong. Terbukti, dirinya selalu masuk peringkat tiga besar selama tiga tahun. Ada pengalaman yang sampai sekarang selalu diingat, yaitu saat terlambat datang saat mata pelajaran bahasa Inggris. Karena datang terlambat, Samsul pun mendapat hukuman. 

 

“Saya dihukum tidak boleh masuk dan diminta berdiri di bawah tiang bendera. Pak Iwan (guru bahasa Inggris) bilang, ‘Sana berdiri di bawah tiang bendera, ngadep dewa matahari, biar bisa kayak orang Jepang yang bisa disiplin’,” ungkap pria yang kini menjadi asisten profesor di Jepang.

 

Tidak mudah untuk melanjutkan pendidikan untuk ke jenjang yang lebih tinggi. Kondisi ekonomi keluarga menjadi salah satu penyebabnya. Akan tetapi, berbekal semangat dan kemauan untuk mencari informasi beasiswa, akhirnya cita-cita melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dapat terwujud. Setelah browsing di warnet, dia mendapatkan informasi pogram beasiswa Bidikmisi 2010. Dokumen-dokumen yang diperlukan pun segera disiapkan Samsul. 

 

“Setahun sebelum lulus, Bapak pensiun dari guru dan menyampaikan kalau tidak bisa membiayai penuh untuk bisa studi lanjut. Kemudian, saya sampaikan ke Bapak dan Ibu bahwa ada rencana sekolah lagi. Mohon bantuan untuk ikut mendoakan agar bisa lanjut sekolah dengan beasiswa penuh,” cerita Samsul.

 

Selama mengenyam pendidikan di D-4, semangat Samsul terus menyala hingga akhirnya ia mengikuti berbagai perlombaan karya tulis ilmiah dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bahkan, ia sempat masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Beragam usaha yang dilakukan membuka peluang jejaring Samsul dalam kariernya di bidang vokasi. Setelah itu, Samsul mencoba lomba karya ilmiah lainnya, yaitu soal keamanan jaringan yang diselenggarakan oleh Badan Cyber di Politeknik Siber dan Sandi Negara (waktu itu masih STSN/Sekolah Tinggi Sandi Negara).

 

Sebelum lulus D-4, Samsul sempat ditanya oleh pembimbingnya akan melanjutkan ke mana. “Rencana pertama mau ke ITS dengan mendaftar beasiswa. Namun, waktu itu beberapa jalur beasiswa sedang tidak buka. Pembimbing menawarkan dan menyarankan ambil peluang studi lanjut di PENS dengan beasiswa pendidikan di bawah bimbingan beliau lagi,” ujarnya.

 

Berbekal dengan pengalaman dan prestasinya, Samsul pada akhirnya mendapatkan beasiswa kembali untuk melanjutkan studi S-2 terapan di PENS dalam program beasiswa fresh graduate

 

Saat menyelesaikan studi S-2 terapan, Samsul berkesempatan mengikuti student exchange selama 1 bulan, yang akhirnya membuka kesempatan studi lanjut di jenjang yang lebih tinggi. Profesor yang membimbingnya kala itu memberikan tawaran peluang studi lanjut di bawah bimbingannya di Okayama University dengan beasiswa penuh dari pemerintah Jepang, yakni MEXT.

 

Dahaga akan keinginan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi akhirnya terwujud. Sekolah doktoral dengan skema beasiswa MEXT di Graduate School of Natural Science and Technology, Okayama University, dari pemerintah Jepang diraihnya. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan maupun biaya hidup yang diberikan setiap bulan.  
 

Setelah sidang disertasi dan dinyatakan memenuhi syarat lulus, Samsul tetap menjaga hubungan dengan profesor utama, pembimbing pendamping, dan profesor dari kampus lain juga. “Saya mulai dengan membuat kartu nama sendiri dan diberikan kepada beliau-beliau. Di Jepang, saling bertukar kartu nama adalah hal yang biasa. Sepulang sekolah, terus keep contact dengan beliau-beliau untuk membangun dan menjaga relasi,” ujar Samsul.

 

Alhasil, dari salah satu profesor pembimbing pendamping menyampaikan permintaannya untuk merekomendasikan kandidat sebagai calon student-nya. Kemudian, di awal tahun 2022 ini pembimbing pendamping tersebut menginformasikan kalau kampus Okayama University telah membuka research center baru dan sedang mencari kandidat staf. Kesempatan ini tidak disia-siakan Samsul untuk mendaftar. 

 

“Saya lengkapi persyaratan dan kirim berkas. Kemudian mendapat informasi berkas sudah diterima dan jadwal seleksi wawancara. Saya mengikuti 2 tahapan wawancara, termasuk di dalamnya ada uji kemampuan bahasa dan teknis,” ungkap Samsul.

 

Samsul mungkin tak pernah menyangka bahwa tak hanya gelar doktor yang diraihnya. Saat ini ia juga mengemban specially appointed assistant professor di Green Innovation Center (GIC). 

 

“Tak pernah terbayang bisa menjadi assistant professor di luar negeri, apalagi di Okayama University, Jepang. Bisa mengenyam pendidikan di Jepang sudah sangat bersyukur. Alhamdulillah, dapat bonus tambahan bisa belajar menjadi akademisi di sini. Hal ini tercapai berkat doa serta didikan Bapak Ibu saya, guru-guru, dosen, serta diiringi ikhtiar belajar dan bekerja keras dengan baik. Semoga saya bisa berkontribusi dengan baik dan terus menjadi yang lebih baik ke depan,” tutup Samsul. (Diksi/DN/AP)

Sumber : https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/berbekal-kartu-nama-alumni-smk-ini-raih-asisten-profesor-di-jepang